Mengenal Kedua Belas Murid Tuhan Yesus
Mengenal Kedua Belas Murid Tuhan Yesus
Ketika Tuhan Yesus ada di dunia, Dia memilih dua belas murid untuk selalu ada bersama dengan Dia. Ia mempersiapkan mereka sebagai pemimpin-pemimpinnya untuk memberitakan injil kepada semua orang.
Yang menarik dari murid Tuhan Yesus adalah mereka dipilih bukan karena mereka memiliki pendidikan yang tinggi, punya banyak kelebihan atau punya hati yang lembut. Tetapi mereka di pilih karena siap untuk memberitakan injil-Nya kepada orang-orang.
1. Petrus
Murid yang bernama Simon Petrus adalah seseorang yang penuh dengan kekontrasan. Di Kaisarea Filipi, Yesus bertanya, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”
Segera Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias anak Allah yang hidup!” (Mat. 16:15-16). Tetapi tujuh ayat kemudian, kita membaca, “Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping, dan menegur Dia … “ Beralih dari satu tindakan ekstrem kepada tindakan ekstrem yang lain merupakan sifat khas Petrus.
Ketika Yesus hendak membasuh kaki Petrus di Ruang Atas, murid yang emosional ini berseru, “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Namun, ketika Yesus bersikeras, Petrus berkata, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” (Yoh. 13:8-9).
Simon Petrus adalah murid Tuhan Yesus yang paling banyak mengungkapkan dirinya dari pada murid-murid lain. Simon Petrus memiliki sifat alamiah yang amat menarik, ditambah anugerah rohani dan pendidikan yang ia terima dari Tuhan Yesus membuat banyak orang terpikat.
Dalam berbicara dan bertindak, Simon Petrus melakukan dengan satu cara yang khusus mengungkapkan sifatnya. Ia tidak pernah meniru gaya dan kepribadian orang lain. Keaslian yang dimilikinya merupakan salah satu modal dalam kepemimpinannya yang sejati. Ia adalah seorang yang tidak berpikir dalam-dalam, berhati ramah, suka menurut kata hati dan bertindak cepat, yang dikuasai oleh dorongan pada saat itu juga.
2. Andreas
Andreas adalah saudara kandung Petrus. Dalam bahasa Yunani, Andreas artinya si pria. Mereka berasal dari Betasida, Yohanes 1 :44. Sebelum menjadi murid Tuhan Yesus, Andreas adalah murid Yohanes Pembaptis, Yohanes 1:40. Andreas dan Simon Petrus termasuk murid-murid pertama yang dipanggil oleh Tuhan Yesus, Markus 1:16-18; Kis 1:13.
Andreas adalah sebuah nama Yunani yang berarti “gagah.” , petunjuk lain dalam Injil menunjukkan bahwa Andreas kuat secara fisik dan seorang yang setia juga beriman. Ia dan Petrus mendiami sebuah rumah bersama (Mrk. 1:29). Mereka adalah anak dari seorang yang bernama Yunus atau Yohanes, seorang nelayan kaya. Kedua orang muda itu telah bergabung dengan ayah mereka dalam usaha penangkapan ikan.
Andreas juga membawa orang-orang Yunani untuk bertemu dengan Tuhan Yesus. Tidak heran jika dia disebut sebagai penginjin nasional dan internasional yang pertama. Andreas termasuk murid yang pertama bertanya tentang hukuman Yerusalem terhadap Tuhan Yesus, diantara murid-murid terdekatnya.
Pertemuan Andreas dengan Tuhan Yesus begitu penting sehingga ia selalu memberitahukan kepada orang lain, tentang siapa Yesus, dan membawanya kepada Dia. Membawa saudaranya sendiri Simon Petrus, kepada Tuhan Yesus. ” Andreas mula-mula bertemu Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya, Kami telah menemukan Mesias, artinya Kristus “.
Ia membawanya kepada Yesus, Yohanes 1:41 : Membawa orang-orang Yunani yang menanyakan siapa Yesus kepada Tuhan Yesus, Markus 13:3 Membawa seorang anak laki-laki yang mempunyai roti jelai dan ikan kepada Tuhan Yesus, sehingga Ia dapat memberi makan 5000 orang lebih, Yoh 6:8-9.
3. Yakobus anak Zebedous
Yakobus adalah rasul pertama dari kedua belas rasul yang harus mati sebagai martir. Raja Herodes Agripa I memerintahkan agar Yakobus dihukum mati dengan pedang (Kis. 12:2). Tradisi mengatakan bahwa hal ini terjadi pada tahun 44, ketika Yakobus masih sangat muda tentunya. (Meskipun Perjanjian Baru tidak menjelaskan tentang kematian para rasul yang lain sebagai martir, tradisi mengatakan kepada kita bahwa mereka semua mati demi mempertahankan imannya, kecuali Yohanes.)
Rasul Yakobus adalah murid yang pertama dipanggil YESUS, ia dipenggal kepalanya di Yerussalem. Ia adalah rasul pertama yang menjadi martir dari antara 12 rasul (Kisah Para Rasul 12:2). Ia dihukum mati sekitar tahun 44 M atas perintah Raja Herodes Agrippa I dari Yudea. Kemartirannya menjadi penggenapan dari hal yang diramalkan Yesus tentang ia dan saudaranya Yohanes (Markus 10:39).
Yakobus termasuk murid Tuhan Yesus yang sangat bersemangat dan ambisius. Bersama Yohanes, mereka berani mengungkapkan pikiran yang cenderung mengabaikan dan merendahkan orang lain di sekitarnya, sehingga diberi gelar anak-anak guruh atau Boanerges hadapan Tuhan Yesus, antara lain:
Duduk di sisi Yesus, jika kelak memerintah sebagai raja, Markus 10:35-45. Meminta izin kepada Yesus, agar mereka menyuruh api turun dari langit, Lukas 9:51-56. Yakobus juga Simon Petrus dan Yohanes menjadi saksi penting dalam pelayanan Tuhan Yesus, antara lain : ketika kebangkitan anak Yairus, Yesus dimuliakan dan perubahan wajah Yesus di atas bukit, menjelang kematian Yesus di salib.
4. Yohannes anak Zebedeus
Yohannes adalah saudara Yakubus. Yohannes adalah orang yang Agresif dan mempunyai watak yang keras. Salah satu contoh kekerasan yang dilakukan Yohannes adalah ketika ia mencegah orang yang mengusir setan demi nama Tuhan Yesus, sebab dia menganggap bahwa orang itu tidak termasuk murid Tuhan Yesus.
Ketika dipanggil Tuhan Yesus, Yohanes menjadi murid Tuhan Yesus yang paling muda mungkin baru meninggalkan masa remajanya atau berada dalam usia dewasa dini. Ini menunjukkan bahwa ia belum mencapai kedewasaan kepribadian.
Hal tersebut tercermin pada sifat-sifatnya, yang menunjukkan bahwa : Sangat pemalu dan segan untuk bicara mengenai diri sendiri. Tidak mau menonjokan diri, termasuk tidak pernah menyebut namanya dalam Injil, tetapi memakai kategori orang orang ketiga atau menyembunyikan identitasnya dengan satu ungkapan seperti “Murid Yang Dikasihi Yesus”.
Mempunyai sifat yang tidak toleran, cepat tersinggung terhadap hal-hal yang ia anggap tidak benar sangat keras untuk melawan orang-orang yang bertantangan dengan pemahamannya. Bersama Yakobus diberi gelar Boarnerges atau anak-anak guruh, mungkin karena mereka orang Galilea yang penuh vitalitas dan ber segera, kurang mengindahkan disiplin dan kadang kadang salah arah, Lukas 9:49
Namun keberanian Yohanes berguna pada waktu kematian dan kebangkitan Yesus. Injil Yohanes 18:15 mengatakan kepada kita bahwa Yohanes “mengenal Imam Besar.” Sebuah legenda Fransiskan menceritakan bahwa keluarga Yohanes memasok ikan kepada keluarga imam besar.90 Mungkin hal inilah yang membuat para pengawal ragu-ragu untuk menangkap dia ketika mereka menahan Yesus. Bagaimanapun juga, Yohanes adalah satu-satunya rasul yang berani berdiri di kaki salib dan Yesus menyerahkan ibu-Nya untuk dijaga oleh Yohanes (Yoh. 19:26-27).
Dalam semua tulisan atau surat suratnya Injil Yohanes, 1, 2, 3 Yohanes, Wahyu Yohanes memakai ungkapan Kasih sebanyak 80 kali. Yohanes menunjukkan pengalaman Kasih Tuhan Yesus tersebut melalui karya-karyanya seperti termuat dalam Alkitab:
Tuhan Allah adalah Kasih, Yohanes 15:10< br/> Tuhan Allah mengasihi Anak-Nya, Yohanes 10:17, 17:23-26< br/> Tuhan Allah mengasihi murid-murid Yesus, Yohanes 16:27, 17:23< br/> Tuhan Allah mengasihi manusia, Yohanes 3:16< br/> Tuhan Allah dikasihi oleh Yesus, Yohanes 14:31
Tuhan Allah mengasihi setiap pribadi secara khusus, Yohanes 11:5, 36, 13:23< br/> Kasih Tuhan Allah bersifat umum, Yohanes 13:1-34, 14:21, 15:9-10< br/> Yesus mengharapkan manusia untuk mengasihi-Nya dan Bapa-Nya, Yohanes 8:42, 14:23< br/> Yesus mengharapkan semua manusia saling mengasihi, Yohanes 13:34-35, 15:12-13
5. Filipus
Tuhan Yesus pertama kali bertemu Filipus di Betania di seberang sungai Yordan (Yohannes 8:28) kemudian Filipus mengenalkan natanael kepada Tuhan Yesus (Yohannes 1 :45-51). Tuhan Yesus pernah mengetest Filipus dalam Yohanes 6: 5, Ia bertanya kepada Filipus, Dimanakah kita akan membeli roti, supaya orang banyak ini dapat makan ? Tuhan Yesus lakukan hal tersebut untuk mengetahui imannya, dan membuktikan pemahamannya mengenai DiriNya selama ia mengikutiNya.
Filipus ternyata gagal dalam ” ujian ” ini, karena ia memakai perhitungan dalam iman, Yohanes 6:7. Ia terlalu berhati-hati dengan sikapnya yang praktis, menjadi bimbang, karena terlalu banyak perhitungan. Pada akhirnya, Filipus menjadi bagian dari rencana Tuhan Yesus mengadakan mujizat memberi makan 5000 orang, agar ia mengerti sisi Ilahi dari misi Kristus. Filipus juga ternyata seorang ” pemandu ” yang tidak dapat memimpin.
Hal itu nyata ketika ia gagal memperkenalkan orang-orang Yunani kepada Yesus, Yohanes 12 : 20–22, karena mungkin ia kuatir Yesus menolak orang-orang tersebut. Karena itu, ia melimpahkan kepada Andreas. Padahal, mungkin saja orang-orang Yunani tersebut datang kepadanya karena Filipus mempunyai hubungan yunani berdasarkan namanya.
6. Bartolomeus
Bartolomeus adalah seorang yang jujur. Natanael, yang diyakini sebagai murid Bartholomeus, yang pertama merasa terkejut ketemu dengan Tuhan Yesus. Ketika Rasul Filipus memanggilnya untuk datang dan bertemu dengan Mesias, Nathanael merasa gugup, namun dia terus mengikutinya. Saat Filipus memperkenalkan diri kepada Yesus, Tuhan menyatakan, “Inilah Israel orang benar yang tidak memiliki kesalahan., yang tidak ada yang salah.” Lalu Nathael segara bertanya, bagaimana enkau mengenal saya?.
Yesus menjawab, “Saya melihat Anda saat berada di bawah pohon ara sebelum Filipus memanggil Anda”. Ini membuat Nathael langsung diam tanpa ada ngomong sepatah dua patah kata lagi. Kemudia dengan terkejut dia mengatakan, Berarti Engkau adalah anak Allah, raja Israel?.
Tuhan Yesus menemukan dalam diri Natanael suatu dasar yang kokoh untuk membangun hidup dan kehidupan spiritual serta iman. Natanael berpandangan terbuka, jujur dan tanpa kepalsuan, merasa heran bahwa Yesus berani menyatakan pendapat tentang sifatnya, padahal mereka belum pernah bertemu, sehingga ia berkata, ” Bagaimana Engkau mengenal aku ? “ Dalam batasan itu Natanael mempunyai pengenalan dan pengakuan terhadap Yesus sebagai ” Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel”.
7. Thomas
Thomas juga disebut Didimus yang berasal dari kata Yunani yang berarti “kembar”, sama seperti bahasa Ibrani t’hom. Thomas adalah salah seorang dari enam murid lain yang kembali pada perahu nelayan mereka yang lama setelah Yesus disalibkan (Yoh. 21:2-3). Hal ini menandakan bahwa mungkin ia pernah belajar menjadi nelayan ketika masih muda.
Injil Yohanes memberikan catatan tentang peranan Thomas ketika bersama dengan Tuhan Yesus, yaitu; ketika Tuhan Yesus akan berangkat ke Yudea untuk membangkitkan Lazarus. Pada saat itu para murid mengingatkan Tuhan Yesus bahwa di tempat itu Ia nyaris dibunuh orang.
Namun Yesus tetap menuju Yudea. Kemudian Tomas berkata kepada murid-murid yang lain, ” Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia “, Yohanes 11:16 , ia mengaku tidak memahami ke mana Tuhan Yesus hendak pergi, ketika Ia mempersiapkan murid-muid perihal kepergian-Nya yang akan datang, Yohanes 14:5 ia di sebut juga Tomas yang tidak percaya, karena tidak percaya bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit.
8. Matius
Nama aslinya sebelum panggilan Tuhan Yesus kepadanya adalah Lewi. Murid Tuhan yang bernama Matius adalah seorang pemungut cukai yang mengumpulkan pajak di jalan antara Damsyik dan Ako; posnya terletak sedikit di luar Kapernaum dan mungkin juga ia menarik pajak pendapatan dari para nelayan. Kemudian menjadi salah satu di antara 12 rasul, yang dikenal dengan nama Matius, yang dalam bahasa Yunani berarti “anugerah Allah”. Matius adalah orang Galilea yang lahir di Kapernaum dengan nama Lewi, artinya bersama-sama.
Ayahnya bernama Alfeus dan ibunya adalah Maria, yang bukan ibu Yesus. Keluarganya adalah pemeluk Yudaisme – agama Yahudi – yang taat dan fanatik. Dan merupakan orang-orang yang sangat nasionalis yang mempunyai pengabdian yang tinggi kepada Tuhan, serta mencintai keberadaan mereka sebagai orang Yahudi sejati. Walaupun mengecewakan bahwa orang tuanya bekerja sebagai pemungut cukai sangat tidak sukai oleh orang Yahudi, sehingga disamakan dengan orang-orang berdosa.
Orang Yahudi menganggap uang para pemungut pajak sebagai uang haram, jadi mereka tidak pernah mengambil uang kembali dari para penagih pajak tersebut. Seandainya seorang Yahudi tidak memiliki uang pas seperti yang dikehendaki si penagih, maka ia akan meminjam dari temannya. Masyarakat Yahudi memandang rendah para pemungut cukai sebagai wakil kekaisaran Romawi yang mereka benci dan wakil raja boneka Yahudi.
Para pemungut cukai dilarang untuk memberikan kesaksian di pengadilan, dan mereka juga tidak boleh memberikan uang persepuluhan di Bait Suci Bahkan seorang Yahudi baik-baik tidak mau berhubungan dengan pemungut cukai dalam kehidupannya (bdg. Mat. 9:10-13).
Kemampuan tersebut ia gunakan dalam menulis ulang semua informasi tentang tentang Tuhan Yesus. Hasil karya tersebut, yang dikenal dalam Injil Matius. Roh Kudus memakai Matius sehingga ia mampu menulis kembali hampir semua catatan penting tentang Yesus – Kelahiran – Jumat Agung – Paskah- Pesan Terakhir sebelum Ia naik ke Surga, yang kemudian di kenal sebagai Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus ada dalam Injil Matius.
9. Yakobus anak Alfeus
Yakobus, untuk membedakan dengan Yakobus Anak Zebedeus, saudara Yohanes ia disebut sebagai Yakobus Anak Alfeus. Yakobus dan Matius merupakan anak dari Alfeus dan Maria, Markus 15:40. Ia dikenal sebagai Yakobus saja serta murid yang biasa-biasa saja. Dalam Injil Markus, ia disebut Yakobus Muda atau Yakobus Kecil.
Hal itu disebabkan karena postur tubuhnya kecil, atau usianya yang lebih muda dari Yakobus Anak Zebedeus, saudara Yohanes. Sebelum menjadi murid Tuhan Yesus, Yakobus Anak Alfeus bekerja sebagai seorang pemungut cukai, yang bertugas sebagai kolektor pajak, tanpa paksaan kepada rakyat maupun para pedagang. Nama Yakobus Anak Alfeus tertulis dalam sejarah pemberitaan Injil dan perkembangan Gereja Tuhan.
Tetapi, tidak mencatat bagaimana ia melaksanakan tugas pelayanan tersebut. Yakobus Anak Alfeus menginjil sampai di Spanyol, Inggris dan Irlandia dan kemudian kembali ke Yeruslem. Akhir pelayanannya di Persia, dan mati terbunuh di tempat tersebut
10. Yudas Thadeus
Thadeus dikenal melalui pertanyaan yang ia ajukan kepada Tuhan Yesus pada waktu Perjamuan Malam Terakhir, Yohanes 14: 18, 19 : 21. Alkitab tidak banyak memberi penjelasan mengenai Thadeus. Ia kurang menonjol di antara murid – murid, tetapi bukan berarti ia tidak atau kurang beriman.
Tujuan pembicaraan Tuhan Yesus adalah murid-murid-Nya. Yesus berkata, bahwa Ia akan kembali untuk menyatakan Diri-Nya kepada mereka. Thadeus menjadi bingung, bagaimana Tuhan Yesus menyatakan Diri-Nya kepada mereka tanpa dilihat oleh orang lain. Sekalipun Ia dapat melakukannya, mengapa hanya memperlihatkan Diri-Nya kepada murid-murid saja, dan bukan kepada dunia.
Thadeus, melakukan pelayanan pekabaran Injil di Syria, tepatnya di Edesa, di kemudaian hari, setelah kejatuhan Yerusalem, Edesa menjadi pusat Kekristenan dan Perkembangan Gereja Mula-mula. Thadeus dan sebagian murid-muridnya di tangkap di Schavarschar – Syria, dan dihukum mati.
11. Simon Orang Zelot
Kedua nama tersebut mengacu kepada orang yang sama. Zelot berasal dari sebuah kata Yunani yang artinya “orang yang penuh semangat”; “Canaanite” (orang Kanaan) adalah sebuah transliterasi bahasa Inggris dari kata bahasa Aram kanna’ah, yang juga berarti “orang yang penuh semangat”; karena itu murid ini rupanya berasal dari sekte Yahudi yang dikenal sebagai orang-orang Zelot.
Alkitab tidak memberikan banyak keterangan atau Pengantar dari murid Tuhan Yesus ini. Untuk membedakan Simon ini dengan Simon Petrus, maka ia disebut Simon Orang Zelot atau Simon Orang Kanaani. Zelot adalah suku atau kelompok pembrontak terhadap pemerintahan Romawi. Kanaani, berasal dari kata Kana yang berarti orang yang sangat rajin, giat dan sangat sangat bersemangat.
Simon Orang Zelot adalah seorang pengikut dan juga ditempa dan dididik Yudas dari Gamala di Galilea. Yudas adalah mungkin salah satu dari keturunan Makabeus pemimpin pemberontak Yahudi melawan pemerintah Romawi. Kelompok ini adalah pengikut ” Theokrasi “ yang murni, religius dan fanatik. Gerakan ini disebut Zelot, bandingkan Kisah Para Rasul 5:37. Kelompok ini mendidik para anggotanya untuk berani mati demi kemandirian dan kemajuan bangsa dan agama Yahudi. Dan sangat merendahkan orang Romawi yang menjajah mereka.
12. Yudas Iskariot
Yudas Iskariot di urutan terakhir dari murid-murid Yesus. Tidak diragukan lagi, ini menunjukkan reputasi buruk Yudas sebagai pengkhianat Yesus. Kata Iskariot dalam bahasa Aram secara harfiah berarti “pria dari Keriot.” Keriot adalah nama sebuah kota kecil dekat Hebron (Yos. 15:25). Namun, Yohanes mengatakan bahwa Yudas adalah anak Simon (Yoh. 6:71).. Ayahnya bernama Yakobus, orang yang berbeda dengan Yakobus Anak Zebedeus dan Yakobus Anak Alfeus.
Yudas bentuk kata Yunani, yang diadaptasikan dari bahasa Ibrani, anak dari Simon Iskariot, Yohanes 6: 71, 13: 26– artinya. Kariot, sebuah kota kecil, di Yudea. Iskariot, artinya berasal dari. Jadi Yudas Iskariot adalah Yudas yang berasal dari Kariot. Dalam daftar para murid, Yudas selalu disebutkan atau dicantumkan paling akhir, karena ia mengkhianati Yesus, Matius 10: 4.
Yudas mati bunuh diri, setelah ia melihat penderitaan yang dialami Yesus akibat pengkhianatannya. Setelah menjadi murid Tuhan Yesus, Yudas bertugas sebagai pemegang kas keuangan, Yohanes 12:6. Yudas bertugas sebagai bendahara para rasul, dan sedikitnya pada suatu kesempatan ia menunjukkan sifat kikirnya terhadap pekerjaan mereka.
Ketika seorang wanita bernama Maria datang untuk mengurapi kaki Yesus dengan minyak yang mahal harganya, Yudas mengeluh, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” (Yoh. 12:5). Yohanes memberi komentar bahwa Yudas berkata demikian “bukan karena ia memperhatikan nasib orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri” (Yoh. 12:6).
Demikianlah Mengenal Kedua Belas Murid Tuhan Yesus, semoga bermanfaat.
Baca Juga Injil, Renungan dan Santo Santa THEKATOLIK.COM Lainnya di Google News