Renungan Hari Sabtu 3 Februari 2024
Renungan Hari Sabtu 3 Februari 2024
Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Sabtu 3 Februari 2024. Dalam bacaan Injil Markus 6:30-34 hari ini mengisahkan tentang "Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala."
Ada banyak hal yang bisa kita renungkan bersama berangkat dari teks injil yang barusan kita dengar bersama tadi.
Tapi pada kesempatan ini saya mengajak kita sekalian untuk bersama-sama kita merenungkan satu ajakan yang berasal dari Yesus dari kutipan injil tadi, mari kita pergi ke tempat yang sunyi.
Berbicara tentang tempat yang sunyi, saya yakin bahwa sekurang-kurangnya pernah dalam hidup, kita mengalami keadaan ini. Tetapi tak jarang ada orang yang takut atau tidak berani berada di tempat yang sunyi.
Ada banyak hal yang menjadi alasannya, tetapi alasan klasik yang sering terdengar adalah bahwa sunyi itu membosankan. Apalagi dalam dunia jaman sekarang, orang selalu berusaha untuk mencari yang namanya keramaian.
Naik motor saja masih pasang headset di telinga, adapula yang sambil terima telpon atau sms dan bbm. Kalau pun tidak mencari keramaian sekurang-kurangnya menciptakan keramaian itu sendiri.
Ada juga yang takut menciptakan keheningan dan kesunyian dalam hati karena takut pada diri sendiri, pada bayang masa lalu dan sebagainya, solusi instannya mencari keramaian. Pada kesempatan ini Yesus mengajak kita sekalian, mari kita ke tempat yang sunyi.
Yesus tidak mengatakan mari kita ke tempat yang ramai atau yang gaduh dan lain sebagainya. Mengapa harus ke tempat yang sunyi?
Karena dengan ke tempat yang sunyi orang diajak untuk masuk ke dalam dirinya sendiri. Menciptakan keheningan dalam diri dan dalam keheningan ini orang akan menemukan siapa dirinya terlebih menemukan Tuhan dalam keheningan itu sendiri.
Bila kita kembali ke dunia perjanjian lama terutama dalam kitab kejadian di sana dikisahkan bagaimana Allah menciptakan segala sesuatu dalam keheningan. Ataupun Yesus, sebelum memulai karyaNya, ia menuju pada kesunyian padang gurun.
Bila Allah menjadikan hal-hal yang besar dari sebuah keheningan, bila Yesus mengawali karyanya dengan mengundurkan diri ke tempat yang sunyi, bagaimana dengan saya dan anda sekalian.
Hendaknya kita pun berusaha untuk demikian. Berusaha untuk masuk dalam keheningan, mengawali segala sesuatu dengan sebuah keheningan.
Dalam keheningan kita akan menciptakan keintiman, keakraban bersama Allah atau dengan kata lain, menciptakan suasana hening dalam diri untuk bertemu Tuhan dalam doa, menjalin keakraban bersama Tuhan dalam sebuah keheningan hati.
Ajakan Yesus, mari kita ke tempat yang sunyi bukan berarti menghindari keramaian , menghindari orang lain, menghindari kesibukan tetapi sebetulnya adalah sebuah ajakan untuk masuk dalam sebuah keintiman, keakraban dengan Allah dalam doa.
Hanya dengan keheningan hati, orang akan mampu mendengarkan bisikan lembut yang berasal dari Tuhan.
Bagaimana mungkin hati yang bising, hati yang hiruk pikuk mampu untuk mendengarkan suara Tuhan?
Dan doa yang baik adalah doa yang lahir dari sebuah keheningan, adalah doa yang lahir dari sebuah iman. Tanpa keheningan, tanpa iman maka doa hanya akan menjadi sebuah rutinitas yang hampa tanpa arti.
Bagaimana kita bisa mendengar suara Allah bila ada kegaduhan dalam diri kita? Doa yang baik adalah doa yang lahir dari sebuah iman yang mendalam di mana dalam doa itu kita berkata-kata dengan Allah dan tentang Allah. dalam doa, ungkapkan apa yang ada dalam hatimu dan imanmu karena Allah tahu apa yang menjadi kebutuhanmu.
Hal-hal yang besar hanya akan terjadi bila mengawalinya dengan sebuah keheningan, dengan sebuah doa.
Mari kita ke tempat yang sunyi, mari kita menemukan Tuhan dalam keheningan. Mari kita jadikan doa sebagai sebuah kebiasaan.
Jangan takut untuk masuk dalam sebuah keheningan, karena melalui keheningan kita mencapai kebeningan jiwa dan semakin menyatu dengan Tuhan dalam sebuah relasi penuh keintiman.
Doa Penutup
Allah Bapa sumber kebijaksanaan, anugerahilah kami Roh kebijaksanaan dan pengertian, agar kami memahami benar rencana-Mu tentang kami.
Semoga kami mengalami bagaimana Engkau bersabda kepada kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Demikianlah Renungan Hari Sabtu 3 Februari 2024, semoga bermanfaat.
Baca Juga Injil, Renungan dan Santo Santa THEKATOLIK.COM Lainnya di Google News