Renungan Hari Kamis 17 Oktober 2024

Renungan Hari Kamis 17 Oktober 2024

Renungan Hari Kamis 17 Oktober 2024

Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Kamis 17 Oktober 2024. Dalam Bacaan Injil Lukas 11:47-54 hari ini mengisahkan tentang Darah para nabi, mulai dari Habel sampai kepada Zakharia akan dituntut.

Bagaimana bentuk relasi rasul-jemaat?

Paulus adalah rasul terhadap jemaat Efesus. Lebih dari itu, Paulus menjadi rarul bukan karena diutus oleh jemaat, bukan karena sukarela menawarkan diri untuk pelayanan, melainkan karena kehendak Allah (ayat 1).

Kerasulannya menjadi dasar isi surat dan sekaligus menyatakan sifat resmi surat yang ditulisnya. Hubungan Paulus dengan jemaat didasarkan pada relasi formal yakni rasul dan jemaat.

Sementara itu jemaat yang menerima surat dilukiskan Paulus sebagai kudus dan percaya. Kudus karena menjadi milik Allah melalui iman pada Yesus. Jemaat Efesus juga dinyatakan sebagai percaya karena memiliki relasi dengan Yesus. Jemaat Efesus telah mendasarkan hidupnya pada Yesus. Dua ciri utama jemaat adalah kudus dan percaya.

Paulus adalah rasul, sedang jemaat adalah kudus dan percaya. Ini dua keadaan dan status yang berbeda. Bagaimana relasi keduanya? Paulus menjelaskan bahwa keduanya terkait karena memiliki dasar yang sama yakni Yesus Kristus. Yesus mempersatukan Paulus dan jemaat Efesus.

Paulus dan jemaat masing-masing memiliki dasar yang sama. Paulus adalah rasul Yesus Kristus, sementara jemaat Efesus adalah jemaat Yesus Kristus. Jika Kristus menjadi dasar relasi manusia, maka setiap perbedaan merupakan berkat.

Tanpa Kristus setiap perbedaan status, gender, ras, atau etnis dapat menjadi sumber konflik. Di samping itu ada factor lain penghubung Pauus dan jemaat yakni Allah yang dikenal sebagai Bapa. Allah adalah Bapa oleh karena Yesus Kristus.

Bapa adalah sumber anugerah dan damai baik kepada Paulus maupun jemaat Efesus. Anugerah adalah inisiatif perbuatan Allah untuk menciptakan damai. Sementara damai adalah bentuk perbuatan Allah yakni menciptakan damai antarmanusia dan manusia dengan Allah.

Kebenaran ini tidak saja menghubungkan Paulus dengan jemaat Efesus, tetapi juga dengan kita kini. Oleh karena Yesus Kristus dan pilihan Bapa atau Paulus, maka kini kita mengakui otoritas surat ini.

Ayat-ayat berikut ini membawa kita bermuara kepada suatu pujian kepada Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Sungguh suatu pujian yang luar biasa dan menakjubkan.

Pertama, pujian kepada Bapa. Allah yang dikenal sebagai Bapa adalah sumber segala berkat (ayat 3). Bapalah yang telah memilih kita (ayat 4). Tujuan Bapa memilih kita adalah supaya kita kudus dan tak bercacat.

Bapalah yang menentukan kita menjadi anak-anak-Nya (ayat 5). Bapalah yang menganugerahkan kepada kita anugerah-Nya yang mulia (ayat 6). Bapa menyatakan kepada kita rahasia kehendak-Nya (ayat 9).

Bapalah yang mempersatukan segala sesuatu di dalam Kristus (ayat 10). Bapa jugalah yang mengerjakan sesuatu menurut kehendak-Nya (ayat 11). Apakah puji-pujian kita menghayati kebenaran-kebenaran indah ini tentang Allah Bapa sumber dan tujuan hidup kita?

Kedua, pujian kepada Yesus. Allah Bapa memberkati kita karena Yesus Kristus. Tanpa relasi pribadi dengan Kristus, berkat-berkat yang diberikan Bapa tidak dapat kita nikmati dan alami.

Di dalam Kristus, Bapa memberkati kita (ayat 3). Di dalam Yesus, Bapa memilih kita (ayat 4). Di dalam Yesus kita memperoleh penebusan (ayat 7). Di dalam Kristus, Allah Bapa mempersatukan segala sesuatu (ayat 10).

Mazmur, Bersoraklah bagi Tuhan.

Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan-Nya sejak semula dan dituntaskan-Nya. Ungkapan nyanyian baru merupakan ungkapan hidup yang baru, yang bersyukur, yang percaya kepada karya keselamatan Allah, bukan hanya perbuatan ajaib tetapi juga pernyataan keadilan Allah di depan bangsa-bangsa, dan pernyataan kasih setia Allah kepada umat-Nya.

Keselamatan sampai ke ujung bumi. Keselamatan dari Allah berlaku bagi seluruh bangsa sampai ke ujung bumi. Inilah berita kesukaan besar. Biarlah seluruh bumi bersorak-sorai dan bermazmur bagi Dia, yang berdaulat mutlak atas seluruh ciptaan-Nya.

Kumandangkanlah terus nyanyian baru sebagai ungkapan syukur atas apa yang telah dibuat Allah dalam diri Anak-Nya. Di dalam Kristus Umat berkeyakinan teguh, bahwa Ia akan datang sebagai Hakim yang menegakkan kebenaran. Allah telah melakukan perbuatan-perbuatan ajaib, sekarang pun Dia sedang melakukannya, dan masih akan terus melakukannya.

Renungkan

Pujilah Tuhan sebab Ia tetap berkarya sampai pemerintahan Allah menguasai dunia ini sepenuhnya dengan keadilan dan kebenaran kekal. Masih kurangkah alasan Anda untuk bersukacita dan bersyukur karena keselamatan-Nya?

Injil hari ini, mencari muka

Seorang penguasa agar mendapat simpati atau dukungan masyarakat, ia bisa melakukan berbagai trik perbuatan atau tipu daya seperti membangun prasasti atau monumen peringatan untuk mengenang para korban.

Dengan itu, secara lihai ia bisa berkelit dari kewajiban untuk secara serius membawa pelaku kekejaman itu ke meja pengadilan. Cukup sebuah tanda kecil, dengan harapan orang akan melupakan kejahatan yang terjadi. Begitu selanjutnya. Kejahatan dihapus secara halus dengan tanda keprihatinan semu.

Yesus berjumpa dengan orang semacam itu. Mereka pura-pura menghormati para nabi dengan membangun makam indah bagi mereka, tetapi dengan itu mereka sebenarnya membenarkan nenek moyang yang telah membunuh para nabi itu.

Dengan itu mereka terhindar dari tuntutan batin untuk juga mengambil tanggung jawab atas segala persoalan yang masih ada. Yesus tidak membiarkan kebaikan semu dipakai sebagai tempat persembunyian bagi orang-orang yang takut bertanggung jawab.

Lebih dari itu, kita juga harus menerima kenyataan bahwa kita semua berdosa. Tidak bisa lagi kita beranggapan bahwa merekalah yang berdosa, sedangkan saya tidak. Keadilan dituntut dari semua.

Jika ada yang telah menjadi lebih baik, itu bukan karena jasanya sendiri. Segalanya adalah kasih karunia. Penebusan ditawarkan secara Cuma-Cuma kepada semua. Kita harus berusaha menjadi baik, kita harus menyuarakan keadilan, seraya berseru, “Ya Tuhan, pada-Mulah ada penebusan yang berlimpah-limpah.”

Doa Penutup

Terpujilah Engkau, Allah Bapa di surga, untuk kebaikan hati-Mu, kerahiman-Mu! Engkau telah membuat kami benar di hadapan-Mu melalui Yesus Kristus, Tuhan dan Juru selamat kami. Amin.

Demikianlah Renungan Hari Kamis 17 Oktober 2024, semoga bermanfaat.

Baca Juga Injil, Renungan dan Santo Santa THEKATOLIK.COM Lainnya di Google News

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url